![]() |
Rencana Tata Ruang Wilayah Batam Dari Tahun 1972 s.d 2024 |
Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
SEJARAH RENCANA PENGEMBANGAN PULAU BATAM TAHUN 1979
Oleh
Alpano Priyandes
Gambaran Wilayah Pulau Batam Tahun 1970-an
Pulau Batam mulai dikembangkan oleh
Pertamina sejak tahun 1969 dan pada tahun 1972 diputuskan dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No.20 Tahun 1972 untuk meneruskan pembangunan Daerah Industri
Pulau Batam dengan biaya oleh Pertamina, kemudian pada tahun 1973 dengan Keppres
No.41 Tahun 1973 partisipasi Pemerintah secara langsung diwujudkan.
![]() |
Ketua Otorita Batam B.J. Habibie sedang menjelaskan rencana pengembangan Pulau Batam kepada Presiden Soeharto sambil melihat peta Pulau Batam |
Pada waktu krisis Pertamina
tahun 1975/1976, pembangunan di Batam mulai menyurut, pada waktu itu telah
dilakukan pembukaan dan pembangunan daerah Batu Ampar, Sekupang dan Pantai
Timur. Khususnya di Batu Ampar dan Sekupang pembangunan yang dilakukan lebih
pesat, meliputi: pelabuhan laut, sekolah, perkantoran, rumah sakit, perumahan,
pembangkit tenaga listrik dan penyediaan air bersih. Di Batu Ampar, beberapa
kegiatan industri telah mulai beroperasi. Usaha peternakan, perikanan, industri
telah dikembangkan di sekitar Sekupang, Batu Ampar dan Pantai Timur.
PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN BAGI PEKERJA INDUSTRI DENGAN GIS
Oleh
Alpano Priyandes
Bagian dari Tugas Skripsi Alpano Priyandes: "Penyediaan Perumahan Bagi Pekerja Industri"
Jurusan Teknik Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota)
Universitas Trisakti, Jakarta, 2006

PENENTUAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) DI KOTA BATAM DENGAN GIS
Oleh
Alpano Priyandes
GIS Paper Work at Fakulti Alam Bina, Universiti Teknologi Malaysia, by Alpano Priyandes and Evy Yusriani, Supervised by Dr. M. Rafee Majid, 2009.
Batam as part of Riau Islands Province has problem with scarcity of land, one of that is landfill area. Currently, the landfill in Batam has not suitable with land use planning. Therefore, we create the alternative area that is suitable for landfill development in Batam City by using Geographical Information System (GIS).

The criteria to determine suitable landfill in GIS processing are:
- Suitable land fill is calculated only in mainland of Batam;
- Slope ≤ 20%;
- Distance from road buffer is 1.500 meter;
- It has 11 excluded factors based on Municipal’s land use planning,
they are: Jalur Gas; Commercial; Sempadan Pantai; Hutan Wisata; Hutan Kota;
Pertanian; Waduk dan Danau; Fasilitas Umum; Fasilitas Pelabuhan; Hutan Lindung; Genangan.
ISTILAH DAN DEFINISI DALAM TATA RUANG WILAYAH KOTA
Oleh
Alpano Priyandes
![]() |
(Sumber Kutipan) |
Pada
kesempatan ini, saya ingin menampilkan istilah-istilah yang sering digunakan dalam
ilmu Planologi atau ilmu Perencanaan Wilaya dan Kota (PWK). Istilah dan definisi yang ditampilkan pada tabel di bawah ini, saya kutip dari buku "Kamus
Tata Ruang" yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
(Kementerian Pekerjaan Umum) bekerjasama dengan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), dengan tujuan
agar para Mahasiswa (khususnya Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota) dan praktisi perencana wilayah (baik pemerintah maupun swasta) di daerah-daerah dapat menelusuri makna peristilahan yang digunakan dalam tata ruang wilayah dan kota.
Langganan:
Postingan (Atom)